Sekilas Tentang Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI)


Kali ini kita akan sedikit membahas tentang organisasi profesi yang menaungi profesi Pustakawan. Ya, sebagaimana profesi-profesi yang lain. Pustakawan sebagai salah satu profesi profesional juga memiliki organisasi profesi yang menaunginya. Jika profesi Guru memiliki PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), Dokter memiliki IDI (Ikatan Dokter Indonesia), maka Pustakawan pun memiliki IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia). Akan tetapi, permasalahannya adalah, banyak pustakawan sendiri yang tidak tahu tentang IPI ini. Jangankan apa dan bagaimana IPI itu, nama IPI itu sendiri seringkali masih asing dan bahkan sama sekali belum pernah mereka dengar.

Maka dari itu, sangat penting kiranya kita sebagai pustakawan untuk mengetahui organisasi profesi yang menaungi kita ini. Untuk apa? Karena, salah satunya dengan adanya organisasi profesi ini, profesi pustakawan diakui sebagai bidang profesi yang profesional, sejajar dengan guru, dokter, advokad, dsb. Juga orgnanisasi profesi kita inilah yang selalu memperjuangkan hak-hak kita sebagai seorang pustakawan serta membantu kita ketika terjadi permasalahan terkait profesi kita dalam bentuk advokasi dsb.


** Sekilas Sejarah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI)

Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) sendiri didirikan pada tanggal 6 Juli 1973 dalam Kongres Pustakawan Indonesia yang diadakan di Ciawi, Bogor, 5-7 Juli 1973. Kongres ini merupakan perwujudan kesepakatan para pustakawan yang tergabung dalam APADI, HPCI dan PPDIY dalam pertemuan di Bandung pada tanggal 21 Januari 1973 untuk menggabungkan seluruh unsur pustakawan dalam satu asosiasi. Dalam perjalanan panjang sejarah perpustakaan di negeri ini, jauh sebelum IPI lahir, sudah ada beberapa organisasi pustakawan di Indonesia. Mereka ini adalah Vereeniging tot Bevordering van het Bibliothekwezen (1916), Asosiasi Perpustakaan Indonesia (API) 1953, Perhimpunan Ahli Perpustakaan Seluruh Indonesia (PAPSI) 1954, Perhimpunan Ahli Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Indonesia (PAPADI) 1956, Asosiasi Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Indonesia (APADI) 1962, Himpunan Perpustakaan Chusus Indonesia (HPCI) 1969, dan Perkumpulan Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakarta (PPDIY).

Dalam Kongres Pustakawan Indonesia tahun 1973 tersebut, ada dua acara utama yang diagendakan, yaitu:
  1. Seminar tentang berbagai aspek perpustakaan, arsip, dokumentasi, informasi, pendidikan, dan
  2. Pembentukan organisasi sebagai wadah tunggal bagi pustakawan Indonesia.
Berkaitan dengan acara yang disebut terakhiri, Ketua HPCI Ipon S. Purawidjaja melaporkan bahwa sebagian besar anggota HPCI, melalui rapat di Bandung tanggal 24 Maret 1973 dan angket, setuju untuk bergabung dalam satu organisasi pustakawan. APADI pun memutuskan bersedia meleburkan diri melalui keputusannya tertanggal 4 Juli 1973, dan terhitung sejak 7 Juli 1973 APADI bubar sejalan dengan terbentuknya IPI.

Dengan kesepakatan bersama itu, maka kongres Ciawi melahirkan wadah tunggal pustakawan Indonesia, yaitu Ikatan Pustakawan Indonesia. Pemilihan untuk Pengurus Pusat, yang didahului dengan penyampaian tata tertib pemilihan, menghasilkan antara lain Ketua: Soekarman, Sekretaris: J.P. Rompas, dan Bendahara:  Yoyoh Wartomo. Komisi yang terbentuk di antaranya adalah Komisi Perpustakaan Nasional yang diketuai oleh Mastini Hardjoprakoso, Perpustakaan Khusus oleh Luwarsih Pringgoadisurjo (alm.) dan Pendidikan Pustakawan oleh Sjahrial Pamuntjak. Pada tanggal 7 Juli 1973 itu juga Anggaran Dasar IPI yang terdiri dari 24 pasal disahkan oleh peserta Kongres.

Untuk saat ini, Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia (PP IPI) diketuai oleh Bapak Dedi Junaedi yang juga adalah ketua umum PP IPI periode sebelumnya. Beliau terpilih secara aklamasi melalui Kongres XIII dan Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) di Sumatera Barat pada 6 hingga 9 Oktober 2015 lalu. Untuk selengkapnya klik DI SINI.

** Visi, Misi dan Tujuan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI)


Visi

Menjadi organisasi profesi yang mandiri, dapat memenuhi tuntutan zaman, serta mampu berperan dalam mewujudkan terciptanya layanan informasi yang kompetitif dalam upaya mencerdaskan bangsa.

Misi
  1. Memberdayakan anggota IPI menjadi tenaga layanan informasi yang kompetitif.
  2. Memasyarakatkan jasa perpustakaan, dokumentasi dan informasi (pusdokinfo) sesuai Dinamika kebutuhan masyarakat.
  3. Berperan aktif dalam menumbuh kembangkan semua aspek kepustakawanan.
Tujuan
  1. Meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia.
  2. Mengembangkan ilmu perpustakaan dan informasi.
  3. Mengabdikan dan mengamalkan tenaga dan keahlian pustakawan untuk bangsa dan negara.
  4. Memajukan dan memberikan perlindungan kepada anggota.
** Kontak Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI)


Alamat Sekretariat PP IPI:

Ikatan Pustakawan Indonesia
Perpustakaan Nasional RI - Jalan Salemba Raya 28.A Jakarta Pusat, Indonesia.
Telp./Fax.: (021) 3855729
Email: ipi2012_2015@yahoo.com

Alamat Sekretariat IPI DIY:
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY - Jalan Tentara Rakyat Mataram No. 4 Yogyakarta
Telp: (0274) 524920

** Aggaran Dasar Ikatan Pustakawan Indonesia (AD IPI) klik DI SINI.
** Aggaran Rumah Tangga Ikatan Pustakawan Indonesia (ART IPI) klik DI SINI.


Referensi:
  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_Pustakawan_Indonesia
  2. http://ipi.perpusnas.go.id/?page_id=83 
  3. http://www.kompasiana.com/mallawa/selayang-pandang-ikatan-pustakawan-indonesia_54f43f917455139f2b6c89e1
  4. Logo IPI : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisKUO_o1DF-Kvjw38AjacTuC4Nt6KeXYUvnxqbEFyNIBikPoSsge5I4fEhCECfK5dMuV8W_jEvHVIh3_3F-EPXORf0FxivNNM444V7K-XmfJ0vCFqUASt0Ntt3ZXwK2CgHmVdkXlptJLWC/s1600/logo+ipi.png  
  5. https://ipijogja.wordpress.com/anggaran-rt/ 
  6. https://ipijogja.wordpress.com/anggaran-dasar-ipi/

    Post a Comment

    0 Comments